Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok, propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kota besar terdekat untuk menuju Rinjani adalah ibukota NTB, kota Mataram. Menurut Wikipedia , Gunung Rinjani adalah gunung api tertinggi kedua di Indonesia. Selain Gunung Rinjani, sebenarnya di Pulau Lombok masih ada dua gunung lainnya, yaitu Gunung Punikan dan Gunung Kondo. Tapi kedua gunung tersebut sudah nggak menunjukkan aktifitas vulkanis. Sebaliknya, Gunung Rinjani yang masih aktif berkembang menjadi salah satu tempat wisata terindah di Indonesia Timur.
Wisatawan yang berasal dari Jakarta bisa berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Selaparang di Mataram. Seperti halnya pengalaman berwisata yang dilakukan oleh salah satu anggota tim ghost writer saya. Dia berbagi cerita butuh waktu tiga jam untuk perjalanan udara dari Jakarta sampai di Selaparang Airport. Sesampai di bandara, ternyata sudah ada orang yang menjemput kedatangan rombongan wisatawan. Harap diingat ya, Lombok termasuk waktu Indonesia bagian tengah atau WITA, jadi kalau wisatawan berangkat dari Pulau Jawa menuju Mataram maka posisi jam harus ditambah 1 jam.
Tujuan pertama setelah sampai di Mataram adalah wisatawan diajak mencicipi Ayam Taliwang Haji Moerad. Makanan ini memiliki ciri khas cita rasa pedas. Pedasnya bukan main. Kalau Anda nggak terbiasa makan makanan pedas, mending lewatkan dulu Ayam Taliwang. Walaupun demikian, wisata kuliner yang satu ini amat sayang untuk dilewatkan. Pedasnya enak dan bikin semangat.
Habis mencicipi Ayam Taliwang Haji Moerad, wisatawan lanjut menuju ke hotel yang terletak di luar kota Mataram. Karena jarak menuju pusat kota Mataram lumayan jauh, sekitar 30 menit, kebanyakan wisatawan memilih makan malam di hotel saja. Kalau mau keluar cari makanan kaki lima, sangat beresiko untuk kesehatan untuk mendaki besok pagi. Walaupun begitu, makan malam dimanapun bersama orang yang kita cintai di Pulau Lombok sungguh sangat menyenangkan.
Persiapan Pendakian dan Berkemah di Puncak Gunung Rinjani
Persiapan untuk mendaki gunung adalah isi baterai (charge) hape kalian sampai penuh. Ingat, pendakian ke Gunung Rinjani bukan seharian saja. Wisatawan biasanya menghabiskan waktu 3 hari untuk benar-benar menikmati keindahan tempat wisata di pulau Lombok ini. Persiapan lainnya adalah jangan lupa bawa persediaan tissue basah yang banyak. Buat apa? Di atas gunung nggak ada kamar mandi dan WC. Tissue basah digunakan untuk kepentingan setelah buang air. Hehehe. Jangan dianggap enteng ya. Benda ini kelihatan sederhana tapi akan sangat berguna nantinya.
Jangan lupa juga membawa senter untuk penerangan waktu melakukan pendakian pada malam hari. Sebagian medan pendakian berupa jalan terjal dengan jurang di kanan dan tebing tinggi di kiri. Bahkan ada yang berupa jurang di kanan dan kiri. Kebayang kan bagaimana jadinya kalau nggak ada penerangan untuk berjalan di daerah jurang. Yang harus diingat juga, jangan membawa makanan terlalu banyak, yang ada nanti malah bolak-balik pengen buang air. Minyak gosok juga perlu dibawa untuk menghangatkan badan saat berkemah di puncak Gunung Rinjani.
Yang utama adalah masalah keselamatan berwisata. Jangan memaksa mendaki sendirian tanpa adanya porter dan guide. Porter (kuli panggul) berguna membantu mengangkut barang-barang bawaan kita. Sementara tour guide membantu memberi petunjuk kapan kita harus istirahat di pos dan kapan harus lanjut jalan mendaki. Guide nggak harus ambil dari orang lokal, temen sendiri yang sudah berpengalaman mendaki pun nggak masalah dijadikan guide.
Perjalanan pendakian Gunung Rinjani yang pertama adalah jalur menuju Sembalun. Sembalun menjadi salah satu titik awal pendakian menuju Gunung Rinjani. Dibanding titik pendakian lainnya, Sembalun bisa dibilang relatif mudah didaki. Dari bawah, Gunung Rinjani kelihatan tinggi banget untuk didaki. Bisa bikin ciut nyali warga kota. Awal-awal mendaki jalannya terjal menantang. Tapi wisatawan jangan malas-malas berjalan kalau nggak nanti kemalaman. Semakin tinggi lokasi pendakian, semakin dingin suhu udara terasa di kulit.
Danau Segara Anak dan Rinjani Hot Spring
Beberapa kilometer sebelum puncak Gunung Rinjani, ada banyak perkemahan yang didirikan oleh wisatawan. Mereka bukan hanya wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan asing. Setelah mendirikan tenda, wisatawan bisa membuat minuman hangat. Sambil memandang bintang malam, wisatawan umumnya membuat api unggun dan bernyanyi bersama. Suasana ini sangat romantis dan berkesan buat warga kota yang terbiasa kerja keras dan jarang menikmati liburan.
Selama berkemah biasanya kita kepengen pipis atau buang air besar. Sebenarnya ada satu WC yang bisa dipakai. Tapi ya gitu, karena WC itu milik umum sehingga baunya nggak tahan. Mending BAB di padang rumput di luaran saja. Eits! Jangan ketawa ya. Dalam kondisi alam bebas seperti itu, apapun bisa terjadi. Nah, dalam kondisi pendakian seperti itulah tissue basah akan sangat berguna bagi wisatawan. Jangan lupakan tips berwisata yang satu ini.
Setelah makan dan istirahat, disarankan kepada wisatawan untuk segera tidur sesampai di perkemahan puncak Gunung Rinjani. Mengapa? Selain untuk melepas lelah setelah seharian berjalan, wisatawan juga harus segera bangun pagi-pagi jam 2 untuk melihat indahnya matahari terbit dari puncak Gunung Rinjani. Rinjani Sunrise indah banget dan teramat sayang untuk dilewatkan. Keindahan matahari terbit Rinjani nggak kalah dibanding mentari pagi Bromo yang pernah saya ceritakan dulu.
Di Rinjani juga ada bunga edelweiss atau bunga abadi, sama seperti waktu saya liburan ke Gunung Bromo di Jawa Timur. Kalau dilihat sekilas, bunga edelwiess tampak seperti rumput biasa. Nggak indah. Tapi bunga ini awet mekarnya loh, nggak mudah layu seperti bunga lainnya. Maka nggak mengherankan kalau banyak pasangan muda-mudi yang sengaja memetik bunga edelweiss untuk pasangan mereka. Oww, so sweet!
Dari perkemahan, wisatawan juga bisa mengunjungi Segara Anakan yang ada di kawasan wisata Gunung Rinjani. Acara berkemahnya dilanjutkan di sekitar danau alam tersebut. Nggak jauh dari perkemahan tersebut, agak menanjak sedikit, ada hot spring atau mata air panas. Jalan kaki dari perkemahan menuju hot spring butuh waktu kira-kira 10 menit. Mandi di mata air panas bisa melepaskan lelah seharian jalan kaki. Hangat dan menyegarkan. Itulah sisi menarik liburan pendakian ke Gunung Rinjani di Pulau Lombok. Ada yang pernah kesana juga? Bagaimana pengalaman Anda mendaki gunung? Boleh dong dibagi di kolom komentar.
ConversionConversion EmoticonEmoticon