Festival Wayang dan Topeng International di Bandung


Wayang dan topeng Nusantara mempunyai nilai lokal genius yang kuat sebagai salah satu ciri megahnya budaya Nusantara. Keduanya telah termanifestasikan dalam nilai-nilai budaya, religi, politik, pendidikan, dan juga ekonomi. Generasi muda Indonesia harus menerima tongkat estafet pewarisan dan pengembangan kedua bentuk budaya ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati hingga kapan pun nanti.

Kota Bandung baru saja menghelat Festival Wayang dan Topeng International (International Mask and Puppet Festival) pada 30 Juni-1 Juli 2012. Kegiatan itu berlangsung di Bale Pare Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Acara tersebut melibatkan sekira 50 seniman dan budayawan Indonesia juga dari delapan negara asing seperti Ekuador, Kamboja, Australia, Prancis, Jepang, Swedia, Lithuania, dan Hungaria.

Durasi pergelaran wayang dalam ajang festival ini tidak sama dengan yang biasa umumnya yaitu berdurasi 6-7 jam. Setiap penampil (sekira 50 penampil) memunyai waktu 30 hingga 60 menit untuk menampilkan ciri khas tradisi wayang masing-masing. Mereka tampil dalam 10 pertunjukan wayang ditambah adanya 8 tari topeng, 4 workshop, 2 talkshow, serta pameran dari Majelis Sastra Indonesia.

Seni wayang yang ditampilkan berupa wayang kulit, wayang golek, wayang suket, wayang tavip, Pojok si Cepot, serta dongeng bergambar dari Pak Raden. Untuk pertunjukan kesenian tari topeng mempertontonkan tari topeng jepang, topeng bali, topeng cirebon, dan tentunya aksi dari Didik Nini Thowok sang maestro tari topeng Indonesia. Dalam workshop dan ekshibisi tampil wayang kardus, Preman Urban, origami, wayang cyber, cupumanik, dan lainnya.

Dalam event ini, panitia bukan saja mengeksplorasi jenis topeng dan wayang tetapi juga menggalang kepedulian sosial dengan mengumpulkan donasi untuk disumbangkan kepada Pak Suryadi atau lebih dikenal sebagai Pak Raden. Tokoh ini telah dikenal sebagai seniman pendongeng dan guru menggambar, ia dikenal mampu mendongeng sembari menggambar secara bersamaan. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada hasil karya dan hak cipta Pak Suryadi yang telah menciptakan tokoh Pak Raden.

Festival Wayang dan Topeng International di Bandung ini menyelenggarakan pula sejumlah acara menarik lainnya, yaitu:talkshow dan exhibition berupa telewicara, lokakarya, dan pameran. Ada juga kegiatan workshop interaktif yang melibatkan penonton, salah satunya adalah membuat dan memainkan wayang dari bahan organik atau disebut wayang sayur.

International Mask and Puppet Festival digelar bertujuan mengenalkan lebih dekat salah satu budaya Nusantara yaitu wayang dan topeng. Harapannya tentu agar tongkat estafet budaya ini tidak akan berhenti apalagi keduanya sudah menjadi warisan budaya internasional. Kegiatan ini selain melestarikan budaya bangsa juga mempromosikannya ke dunia internasional. Penonton yang hadir dalam festival ini diajak untuk mengambil pelajaran dari sebuah lakon pertunjukan wayang yang sarat makna budaya, sejarah, dan pendidikan.

photo courtesy : bisnis-jabar.com
Previous
Next Post »