Pawai Ogoh - Ogoh Sambut Hari Raya Nyepi di Mataram

Jika Anda sudah berada di Lombok hari ini untuk liburan panjang, mungkin berkesempatan untuk melihat pawai ogoh-ogoh. Pawai ini menandai prosesi hari raya Nyepi di Mataram.

Umat Hindu di Mataram menyambut hari raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1934, dengan menggelar pawai ogoh-ogoh. Sebanyak 130 ogoh-ogoh diarak di dua jalan protokol di Kota Mataram, Kamis (22/3/2012) sore. 

Namun dibanding tahun lalu, jumlah ogoh-ogoh yang diarak menurun drastis. Ketua Dewan ogoh-ogoh Mataram I Nyoman Artha Kusuma Arsana di area pawai, mengatakan, tahun lalu ada 151 ogoh-ogoh yang diarak dalam pawai.

Sebanyak 108 banjar di Mataram tahun ini membuat 115 ogoh-ogoh, menurun dibanding tahun lalu. Sementara sisanya ogoh-ogoh yang diarak berasal dari Lombok Barat 7 buah, Narmada 3 buah, Lilir Kecamatan Gunung Sari, Gerung dan Gili Gede Sekotong masing-masing 1 buah dan Kecamatan Lingsar 2 buah.





Untuk membuat satu boneka raksasa menyeramkan itu memang tidak murah. Setidaknya butuh biaya tak kurang dari Rp 4 juta.

Rute pawai masih sama dengan pawai ogoh-ogoh pada Nyepi tahun lalu. Arak-arakan dimulai dari Cakranegara, pusat bisnis Kota Mataram dan dilepas Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh. 2 Jalan protokol Kota Mataram yaitu Jalan Langko dan Jalan Pejanggik telah ditutup sejak Kamis pagi untuk arak-arakan ini.

Ogoh-ogoh yang umumnya diusung para remaja itu telah bersiap di Jalan Pejanggik sejak pagi. Arak-arakan diiringi musik dari gamelan khas Bali. Puluhan ribu warga Mataram memadati dua sisi Jalan Pejanggik dan Jalan Langko, sepanjang 11 kilometer yang menjadi jalur arak-arakan.

Momen tahunan ini menjadi kesempatan istimewa bagi para wisatawan. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara berbaur dengan warga Mataram menonton serunya pawai ogoh-ogoh.

Tahun ini, pawai ogoh-ogoh ini memang berlangsung di tengah tahun kunjungan wisata Visit Lombok Sumbawa 2012, yang menargetkan angka kunjungan satu juta wisatawan ke NTB. Di NTB saat ini sedikitnya ada 400 ribu kepala keluarga (KK) umat Hindu. Sebanyak 30 persen atau sekitar 80 ribu KK di antaranya bermukim di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. 



(sumber)
Previous
Next Post »